Semuanya bermula pada tahun 1952 ketika petani Miyozo Yamagishi beranggapan kalau dia bisa menyembuhkan warga di kotanya yang merasa terasing dengan pertumbuhan industrialisasi Jepang.
Kelompok pedesaan yang didirikannya itu seperti campuran antara kehidupan Amish-komunisme-hippie, dimana semua anggota saling berbagi harta dan hasil pertanian mereka untuk menghidupi diri mereka serta berjualan.
Sayangnya, ada sisi gelapnya.
Seperti sebuah game yang bikin kecanduan, semua orang bisa bebas untuk ikut kelompok ini, tapi buat jadi anggota yang sesungguhnya, kamu harus menyumbangkan semua yang kamu punya. Mulai dari uang, perhiasan, barang elektronik, rumah, dan mobil.
Para anggota pun diawasi secara ketat dan ada aturan konyol yang bertujuan hanya untuk mengontrol dan memanipulasi. Peraturan yang paling buruk adalah mereka harus memisahkan anak dengan orang tua mereka setelah mereka berusia 5 tahun. Mereka menempatkan anak-anak tersebut di sebuah penampungan terpisah dimana mereka tidur berdua di sebuah tempat tidur, dan kadang mereka kelaparan karena dibuat untuk bekerja di ladang atau disalahgunakan oleh pengasuh mereka.
Yamagishi bagi anggota baru itu seperti sebuah pelarian dari industri Jepang yang keras, tapi juga membuktikan kalau surga itu sulit banget buat digapai.
Status sekarang: Aktif.
Hati-hati, jangan sampai imanmu goyah!
ReplyDelete